Selasa, 31 Januari 2012

Food Estate Menuju Kaltim Sebagai Lumbung Pangan dan Energi Nasional


[Selasa,31 Januari 2012]

Pasca ditetapkannya Kalimantan Timur sebagai daerah pengembangan rice and food estate oleh Kementerian Pertanian, Pemprov dan 10 kabupaten di daerah ini telah menyiapkan lahan seluas 280 ribu hektare guna mewujudkan program Ketahanan Pangan dan Lumbung Energi Nasional.
Sejauh ini, Pemprov Kaltim melalui Tim Percepatan Pembangunan Food dan Rice Estate telah mendata sedikitnya 302.000 hektare lahan potensial untuk rencana tersebut. Saat ini, berdasarkan hasil verifikasi terakhir lahan yang sudah dipastikan siap dimanfaatkan untuk mendukung program rice and food estate itu adalah 280.000 hektare.
Dalam program rice and food estate tersebut akan dikembangkan berbagai komoditi pangan. Diantaranya pengembangan industri benih padi (padi sawah maupun padi ladang) termasuk jagung dan kedelai.
Walaupun untuk tahap awal ini Kementerian BUMN hanya mempersiapkan dana untuk pengelolaan lahan seluas 100 ribu hektare. Namun, pemerintah daerah telah menyiapkan khusus untuk kawasan Kayan Delta Food Estate di Tanjung Buka Kabupaten Bulungan seluas 50 ribu hektare.
Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak di hadapan Menteri BUMN, Dahlan Iskan menegaskan bahwa Kaltim sepenuhnya mendukung program nasional tersebut.
Menurut Gubernur, komitmen Kaltim untuk mewujudkan program ketahanan pangan nasional sudah bulat dan bukan lips service semata. Hal ini dibuktikan dengan jumlah lahan yang terinventarisasi telah melebihi target 200.000 yang diminta Kementerian Pertanian untuk pengembangan rice and food estate tersebut.
Program ini akan berdampak positif terhadap upaya memperluas lapangan kerja/usaha yang kemudian akan berimbas pada pengurangan pengangguran dan menurunkan angka kemiskinan. Program ini juga akan mendukung pemberdayaan ekonomi kerakyatan di Kaltim.
Selain itu, tentunya program ini akan mampu menyejahterakan rakyat Kaltim terutama bagi masyarakat yang berada di 10 kabupaten yang menjadi area pengembangan program nasional ini.
Untuk kegiatan food estate di Kaltim ini, Menteri BUMN telah menunjuk 3 BUMN untuk dapat mengembangkan kegiatannya. Khususnya untuk 100 ribu hektare tahap awal kawasan pertanian untuk ketahanan pangan di Indonesia.
Diantaranya, untuk Sang Hyang Seri seluas 40 ribu hektar sedangkan PT. Pertani dan PT. Pupuk Sriwijaya masing-masing seluas 30 ribu hektare. Selain itu, masih ada beberapa investor swasta yang berminat untuk berinvestasi dalam program rice and food estate tersebut.
Apabila program ini sukses dilaksanakan di Kaltim, maka untuk tahap berikutnya ditambah hingga 200 ribu hektare. Target pada 2013 akan ada 600 ribu hektare lahan pertanian di Indonesia dengan produksi diperkirakan mencapai 9 juta ton.
Karenanya, ke depan akan dibentuk BUMN Pangan atau kolaborasi dari BUMN yang ada selama ini untuk diraksasakan ke sektor pertanian. Bahkan telah disiapkan dana sekitar Rp9 triliun untuk mendukung terwujudnya lahan-lahan pertanian yang produktif.
Adapun luasan lahan yang tersedia di masing-masing kabupaten di Kaltim untuk kawasan food estate. Kabupaten Berau dari luasan lahan potensial 11.901 hektar hasil klarifikasi/validasi tim percepatan menjadi 12.500 hektar. Kabupaten Bulungan dari 73.976 hektar menjadi 32.746 hektar, Kabupaten Kutai Barat dari 56.942 hektar menjadi 70 ribu hektar, Kabupaten Kutai Kartanegara dari 76.826 hektar menjadi 36.347 hektar.
Kabupaten Kutai Timur dari 39.545 hektar menjadi 67.506 hektar, Kabupaten Malinau dari 1.306 hektar menjadi 1.933 hektar, Kabupaten Nunukan dari 12.434 hektar menjadi 500 hektar. Kabupaten Penajam Paser Utara dari 9.474 hektar menjadi 1.400 hektar, Kabupaten Paser dari 15.159 hektar menjadi 5.500 hektar serta Kabupaten Tana Tidung dari 4.916 hektar menjadi 6.200 hektar.
Secara keseluruhan, dari total 302.484 hektar menjadi 234.734 hektar. Namun demikian jumlah ini akan bertambah sesuai dengan adanya beberapa kabupaten yang memasukkan data terbarunya untuk kawasan food estate di daerahnya, seperti Kabupaten Berau dan Kutai Barat.
Sedangkan BUMN maupun investor swasta yang akan ikut bergabung dalam kegiatan food estate di Kaltim ini, diantaranya PT Sang Hyang Seri 50 ribu hektar industri benih/padi, PT Miwon dan Solaria Group. Tiga Pilar Corporation 10 ribu hektar dan PT Harim (Korea Selatan) seluas 11 ribu hektar.
PT Techniteam Indonesia 200 hektar dan PT Anugerah 2 ribu hektar, Bangun Desa Pangan (Inkoptan/Induk Koperasi Tani) seluas 1.400 hektar, PT Intraca Penta seluas 10 ribu hektar, PT Bosowa Corporation 15 ribu hektar (padi dan jagung) dan PT Hanurata seluas 10 ribu hektar.
PT Pertani seluas 40 ribu hektar dan PT Pupuk Sriwijaya Holding (BUMN/Pupuk Kujang, Pusri, PKT dan Petrokimia Gresik) seluas 40 ribu hektar, PT Berau Jagung Raya 10 ribu hektar.

(yans/hmsprov).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar