GUBERNUR HARAPKAN KUTIM SUKSESKAN PROGRAM KETAHANAN PANGAN
Sabtu, 11 Februari 2012
Sabtu, 11 Februari 2012
Foto:bd-ant
(Berita Daerah-Kalimantan) Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek mengajak para petani di Kabupaten Kutai Timur ikut menyukseskan program ketahanan pangan di provinsi itu.
"Saya berharap Kutim (Kutai Timur) khususnya para petani di sini ikut menyukseskan program ketahanan pangan," ujar Gubernur Awang Faroek pada acara panen raya varietas padi IR64 di Desa Teluk Pandan, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Kutai Timur.
Menurut dia, semua pihak harus turut menyukseskan program Rice Estate dan Food Estate di Kaltim yang merupakan program ketahanan nasional.
Kaltim, katanya, ke depan tidak saja sebagai sumber energi tetapi juga sebagai lumbung pangan nasional.
"Di Kutim ada beberapa luasan lahan yang akan digunakan untuk program tersebut. Ini bukti Kutim tidak ketinggalan dibanding kabupaten lain," ujarnya dalam acara yang dihadiri Wagub Farid Wadjdy, Wakil Bupati Kutim Ardiansyah Sulaeman, serta sejumlah kepala dinas itu.
Gubernur mengatakan, luas areal yang disiapkan di Kaltim untuk program rice estate dan food estate mencapai 200 ribu hektare, namun berdasarkan komitmen daerah, jumlah arealnya bisa lebih yakni mencapai 305 ribu hektare.
Ia mengatakan, sejumlah BUMN sudah menyatakan komitmennya untuk program itu seluas 100 hektare dengan nilai investasi sekitar Rp9 triliun.
"Semoga Kutim bisa dapat alokasi itu," katanya yang menam bahkan bahwa program itu juga akan menyerap banyak tenaga kerja dari luar Kaltim.
Gubernur mengatakan, jika program rice estate dan food estate berhasil maka Indonesia tidak akan lagi mengimpor beras, kedelai, jagung, dan bahan pangan lainnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur juga mengatakan bahwa dirinya tidak pernah berhenti berjuang untuk mengusulkan sebagian lahan di Taman Nasional Kutai (TNK) maupun Taman Hutan Raya agar diperkenankan sebagai lahan budidaya non kehutanan.
"Tinggal satu tahap lagi yakni pembahasan di DPR RI, semoga berhasil," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Kaltim Eddy Heflin berharap pada akhir 2012 program rice estate dan food estate sudah dapat berjalan karena lahan 200 hektare sudah siap.
"Sekarang masih perlu proses seperti perencanaan dan lain-lain. Semoga akhir 2012 sudah bisa dimulai. Tapi di Bulungan untuk food estate sudah mulai berjalan dengan investor PT Sang Hyang Sri, PT Solaria dan PT Miwon," ujarnya.
Terkait dengan panen padi yang dilakukan di Desa Teluk Pandan itu, ia mengatakan, panen padi dilakukan di atas lahan seluas 8 hektare.
Dalam kesempatan itu, ia berharap, pemerintah tidak dilakukan operasi pasar karena harga beras di Kutai Timur sudah cukup stabil.
"Saya berharap Kutim (Kutai Timur) khususnya para petani di sini ikut menyukseskan program ketahanan pangan," ujar Gubernur Awang Faroek pada acara panen raya varietas padi IR64 di Desa Teluk Pandan, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Kutai Timur.
Menurut dia, semua pihak harus turut menyukseskan program Rice Estate dan Food Estate di Kaltim yang merupakan program ketahanan nasional.
Kaltim, katanya, ke depan tidak saja sebagai sumber energi tetapi juga sebagai lumbung pangan nasional.
"Di Kutim ada beberapa luasan lahan yang akan digunakan untuk program tersebut. Ini bukti Kutim tidak ketinggalan dibanding kabupaten lain," ujarnya dalam acara yang dihadiri Wagub Farid Wadjdy, Wakil Bupati Kutim Ardiansyah Sulaeman, serta sejumlah kepala dinas itu.
Gubernur mengatakan, luas areal yang disiapkan di Kaltim untuk program rice estate dan food estate mencapai 200 ribu hektare, namun berdasarkan komitmen daerah, jumlah arealnya bisa lebih yakni mencapai 305 ribu hektare.
Ia mengatakan, sejumlah BUMN sudah menyatakan komitmennya untuk program itu seluas 100 hektare dengan nilai investasi sekitar Rp9 triliun.
"Semoga Kutim bisa dapat alokasi itu," katanya yang menam bahkan bahwa program itu juga akan menyerap banyak tenaga kerja dari luar Kaltim.
Gubernur mengatakan, jika program rice estate dan food estate berhasil maka Indonesia tidak akan lagi mengimpor beras, kedelai, jagung, dan bahan pangan lainnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur juga mengatakan bahwa dirinya tidak pernah berhenti berjuang untuk mengusulkan sebagian lahan di Taman Nasional Kutai (TNK) maupun Taman Hutan Raya agar diperkenankan sebagai lahan budidaya non kehutanan.
"Tinggal satu tahap lagi yakni pembahasan di DPR RI, semoga berhasil," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Kaltim Eddy Heflin berharap pada akhir 2012 program rice estate dan food estate sudah dapat berjalan karena lahan 200 hektare sudah siap.
"Sekarang masih perlu proses seperti perencanaan dan lain-lain. Semoga akhir 2012 sudah bisa dimulai. Tapi di Bulungan untuk food estate sudah mulai berjalan dengan investor PT Sang Hyang Sri, PT Solaria dan PT Miwon," ujarnya.
Terkait dengan panen padi yang dilakukan di Desa Teluk Pandan itu, ia mengatakan, panen padi dilakukan di atas lahan seluas 8 hektare.
Dalam kesempatan itu, ia berharap, pemerintah tidak dilakukan operasi pasar karena harga beras di Kutai Timur sudah cukup stabil.
(dn/DN/bd-ant)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar